Masa bercocok tanam merupakan masa ketika manusia memenuhi kebutuhan hidup dengan cara pembukaan lahan untuk dijadikan ladang. Manusia pada masa ini mulai bercocok tanam dan hidup menetap dengan sederhana di sutau tempat dan berkelompok. Meski sudah mulai bercocok tanam, kebiasaan berburu dan mengumpulkan makanan tidak sepenuhnya ditinggalkan. Perubahan ini dikarenakan kemampuan berpikir manusia prasejarah semakin terasah untuk menjawab tantangan alam. Jenis manusia pendukung masa ini yaitu Proto Melayu, di antranya suku Dayak, Toraja, Nias, dan Sasak. Masa bercocok tanam sering disebut sebagai masa revolusi kebudayaan karena terjadi perubahan besar pada berbagai corak kehidupan masyarakat praaksara.

Ciri-ciri masa bercocok tanam

Kehidupan meramu dan berburu berubah ke bercocok tanam di ladang/sawah.Hidup berpindah-pindah berubah menjadi menetap/sedenter.
Membuat peralatan hidup dari batu kasar menjadi batu halus.
Kepercayaan mulai berkembang.

Kehidupan masa Bercocok tanam

Masyarakat mulai meninggalkan cara-cara berburu dan mengumpulkan makanan. Mereka sudah menunjukkan tanda-tanda akan menetap di suatu tempat dengan kehidupan baru, yaitu mulai bercocok tanam secara sederhana dan mulai memelihara hewan. Perubahan tata kehidupan untuk memenuhi kebutuhan slot bonus new member 100 di awal hidup masyarakat terjadi secara perlahan. Begitu juga dengan tempat tinggal, dari yang masih sangat sederhana berbentuk bulat dengan atap dan dinding dari rumbai, hingga perlahan-perlahan berubah sedikit demi sedikit kepada bentuk yang lebih maju dengan daya tampung lebih banyak. Hidup menetap pada masa bercocok tanam memberi kesempatan bagi manusia untuk menata kehidupan secara teratur. Perkampungan pada masa bercocok tanam terdiri atas tempat tinggal sederhana yang didiami oleh beberapa keluarga dan dipimpin oleh kepala kampung.

Kerajinan masa bercocok tanam

Masa bercocok tanam di Indonesia dimulai bersamaan dengan berkembangnya kemahiran mengasah alat dari batu dan mulai dikenalnya teknologi pembuatan gerabah. Di zaman bercocok tanam, gerabah yang dibuat masih sangat sederhana. Gerabah hanya dibuat dengan tangan tanpa bantuan roda pemutar seperti sekarang. Jenis benda yang dibuat dari tanah liat antara lain kendi, mangkuk, periuk belanga, dan manik-manik.

Sosial Budaya dan Ekonomi masa bercocok tanam

Pada masyarakat pertanian yang menetap sudah ditemukan alat-alat dari batu halus, seperti kapak persegi dan kapak lonjong.
Masyarakat tersebut juga menggunakan kapak perunggu, nekara, dan gerabah serta benda-benda megalit. Tradisi pendirian bangunan megalit didasari oleh kepercayaan akan adanya hubungan antara yang hidup dan yang mati, terutama kepercayaan akan adanya pengaruh kuat dari orang yang telah mati terhadap kesejahteraan masyarakat dan kesuburan tanaman.
Memiliki kepercayaan animisme dan dinamisme. Berkaitan dengan kepercayaan dan kemajuan pada zaman Batu terdapat berbagai benda-benda peninggalan yang termasuk benda-bedana megalit.

Sektor ekonomi di masa bercocok tanam

Manusia tidak sepenuhnya bergantung pada alam dan mampu mengolah alam untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Dapat mengembangbiakkan binatang ternak
Sudah melakukan perdagangan dengan barter